Argentina Mengalami Krisis Politik

Argentina Mengalami Krisis Politik

Argentina Mengalami Krisis Politik – Saat pandemj berlangsung, pasti akan ada banyak negara yang mengalami krisis mau ekonomi maupun politik bahkan sosial. Salah satunya adalah negara Argentina. Diketahui, konflik panas terjadi antara Fernandez dan Wakil Presiden Argentina Cristina Kirchner, setelah kekalahan elektoral dalam pemilihan pendahuluan legislatif pada pekan ini. Perombakan itu muncul sehari setelah Kirchner menulis surat kepada Fernandez terkait tuntutannya. Tindakan yang memperdalam krisis di tengah koalisi yang berkuasa. Adapun Fernandez mengumumkan bahwa Gubernur Provinsi Tucuman Juan Manzur akan mengambil alih posisi sebagai Kepala Staf Kepresidenan.

1. Reshuffle terjadi setelah terjadi tarik-menarik antara faksi-faksi moderat dan faksi-faksi lain di pemerintahan

Dilansir dari Aljazeera.com, Presiden Argentina telah melakukan reshuffle kabinet, yang berusaha menarik garis di mana pertikaian di dalam Partai Peronis Yudisial, yang berkuasa saat ini, mengancam untuk menggagalkan koalisi pemerintah.

Reshuffle yang dilakukan pada Jumat (17/9) malam waktu setempat setelah terjadinya tarik-menarik antara faksi-faksi yang lebih moderat dan faksi-faksi lain di dalam pemerintahan, melihat menteri-menteri baru ditunjuk sebagai Kepala Kabinet, Menteri Luar Negeri, dan Menteri Pertanian.

Fernandez yang berhaluan kiri-tengah telah berjuang melawan pemberontakan kabinet dari para menteri yang bersekutu dengan sayap kiri-keras partainya sejak kekalahan tajam dalam Pemilu Pendahuluan paruh waktu Minggu (12/9) lalu menempatkan cengkeraman pemerintah pada Kongres dalam bahaya.

Wakil Presiden Argentina, Cristina Fernandez de Kirchner, telah mengecam apa yang dia katakan sebagai kesalahan yang dibuat oleh pemerintah Argentina, mempertajam ketegangan antara faksi moderat di sekitar Presiden Fernandez serta para pendukung mantan Presiden itu sendiri.

Dalam sebuah pernyataan, kantor Kepresidenan Argentina mengatakan Gubernur Regional, Juan Manzur, akan mengambil alih sebagai Kepala Kabinet, menggantikan Santiago Cafiero yang menjadi Menteri Luar Negeri.

Julian Dominguez ditunjuk untuk memimpin sebagai Menteri Pertanian. Negara Argentina dikenal sebagai pengekspor kedelai olahan dan minyak kedelai terbesar di dunia serta pemasok utama dunia untuk jagung, gandum, barley, dan daging sapi.

Tidak disebutkan perubahan di Kementerian Ekonomi, yang dipimpin oleh ekonom moderat, Martin Guzman, yang telah menjadi kunci restrukturisasi utang negara baru-baru ini serta pembicaraan dengan Dana Moneter Internasional (IMF).

Baca Juga : Jerman Tangkap Ilmuwan Politik yang diDuga Mata-Mata

2. Sebelumnya, Presiden Argentina enggan melakukan reshuffle kabinet

Koalisi yang berkuasa saat ini sebelumnya telah mengumpulkan kurang dari 31 persen suara di Pemilu Pendahuluan, dengan koalisi oposisi Juntos por el Cambio yang meraih sekitar 40 persen.

Hasil tak terduga ini memicu ketakutan di pemerintah menjelang pertengahan semester, ketika setengah kursi di Kamar Deputi dan sepertiga dari mereka di Senat akan diperbarui.

3. Fernandez batal ikut serta dalam Majelis Umum PBB di New York, AS

Dalam pertemuan dengan Presiden menjelang pemungutan suara, Fernandez de Kirchner mengatakan dia telah berulang kali memperingatkan terhadap pemotongan anggara yang berdampak negatif terhadap kegiatan ekonomi dan masyarakat serta yang tidak diragukan lagi akan memiliki konsekuensi Pemilu.

Fernandez de Kirchner pada Pemilu Presiden Argentina 2019 lalu memilih Fernandez untuk memimpin tiket koalisi Frente de Todos. Hanya 2 bulan setelahnya, surat itu mengungkap perpecahan antara dua faksi, yakni pejabat Kirchner yang lebih radikal dan sekutu Kabinet Fernandez yang lebih moderat.

Related posts