beritapolitik.net – Pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno akan membangun pusat kesehatan jiwa jika terpilih. Cawapres Sandiaga Uno, menilai pemerintah sebelumnya tidak terlalu memperhatikan soal masalah kejiwaan.
“Debat ini kami gunakan untuk utarakan beberapa program utama yang diusung untuk perbaiki sistem pendidikan, kesehatan. Bukan hanya BPJS tapi juga menyeluruh seperti kesehatan jiwa yang belum tersentuh secara khusus dalam periode sekarang,” ucap Sandiaga kepada wartawan usai berlari di Jalan Jenggala II, Jakarta, Minggu (3/3/2019).
Sandi menyebut, dalam undang-undang sudah menyuruh pemerintah untuk membuat pusat kesehatan jiwa. Tapi, sampai saat ini belum terlaksana.
“Ada UU kesehatan jiwa dan di situ, memandatkan adanya pusat kesehatan jiwa nasional atau nasional institute for mental health. Ini belum kejadian sampai sekarang,” ucap Sandi.
Baca juga : FBR Tolak Cawagub PKS : Sebar Spanduk Hingga Ancam Tak Pilih
Kesehatan jiwa di Indonesia dianggap perlu perhatian. Di Jakarta, diperkirakan 20 persen warganya mengidap gangguan jiwa.
“Di Jakarta saja ada 20 persen masyarakat mengalami gangguan kejiwaan dari ringan sampai berat. Ini bisa dilihat dengan fenomena sosial yang ada, bunuh diri, narkoba dan lain-lain, itu dipicu oleh kesehatan jiwa masyarakat kita,” kata Sandiaga.
Selain itu, dalam debat cawapres 17 Maret 2019, Sandiaga berjanji untuk mengangkat isu yang ada di masyarakat.
“Tema pendidikan, kesehatan, banyak masukan dari masyarakat dan saya ingin bawa kesempatan debat ini memperlihatkan yang masyarakat inginkan bukan yang elit selalu perdebatkan di timeline, lini masa, media,” ucap Sandiaga.