Janji Manis Syaikhu dan Agung untuk Jakarta

Janji Manis Syaikhu dan Agung untuk Jakarta

beritapolitik.net – Syaikhu menyiratkan bakal bangun Stadion untuk Persija. Agung janji majukan OK OCE warisan Sandiaga. Sejumlah lobi ke anggota DPRD DKI Jakarta dan rangkaian seleksi berupa uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) yang disyaratkan sudah dilakoninya.

Ahmad Syaikhu lahir di Desa Ciledugkulon, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon, Jabar, pada 23 Januari 1965. Dia merupakan putra kelima dari pasangan K.H Ma’soem bin Aboelkhair dan Nafi’ah binti Thohir.

Pendidikan SD hingga SMA dijalaninya di Kecamatan Sindanglaut, Cirebon. Selanjutnya dia mengikuti pendidikan di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Untuk ilmu agama, Syaikhu diketahui banyak mendapat ajaran dari sejumlah kiai dari Pondok Pesantren Buntet Cirebon.

Syaikhu sebelumnya seorang auditor di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) perwakilan Provinsi Sumatera Selatan dari tahun 1986 hingga 1989. Setelah itu, dia mendapat promosi ke kantor pusat BPKP pada Deputi Bidang Pengawasan Keuangan Daerah.

Baca juga : Ini Dia Kriteria Cawagub DKI yang Diidamkan FBR

Namun, memasuki tahun 2004, Syaikhu putar haluan dan memilih jalur politik dengan menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi dari Partai Keadilan Sejahtera pada periode 2004-2009.

Dari Kota Bekasi, karier politik Syaikhu berlanjut ke DPRD Provinsi Jabar untuk periode 2009-2014. Namun, pada 2013 dia memilih mengikuti kontestasi di Pilkada Kota Bekasi menjadi calon wakil wali kota mendampingi Rahmat Effendi yang didukung Partai Golkar dan PKS. Pasangan itupun terpilih memimpin Kota Bekasi untuk periode 2013-2017.

Saat menjabat di Kota Bekasi, ilmu akuntansi yang diperoleh di STAN kemudian diterapkan. Alhasil Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI memberi opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas laporan keuangan Kota Bekasi pada tahun 2016. Berkat kemampuannya mengelola keuangan di Bekasi, Syaikhu yang juga Ketua DPW PKS Jabar, dipromosikan partainya untuk bertarung di Pilkada Jabar 2018.

Syaikhu menjadi cawagub mendampingi Mayjen (Purnawirawan) Sudrajat yang diusung Partai Gerindra. Namun pasangan Sudrajat-Syaikhu hanya menempati posisi kedua dengan perolehan 6.317.465 suara atau 28,75 persen. Keduanya kalah dari Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum yang meraih suara sebanyak 7.226.254 atau 32,88 persen.

Gagal menang di Jawa Barat, DPP PKS kemudian mendorongnya kembali untuk menjadi salah satu kandidat wagub DKI Jakarta dari PKS, menggantikan Sandiaga Uno yang maju sebagai cawapres Prabowo Subianto. Perebutan jabatan wagub ini penuh lika-liku karena Gerindra sebagai pengusung Anies-Sandi ikut mengincarnya.

Siapa Agung Yulianto? Sekretaris Umum DPW PKS DKI Jakarta ini dianggap sebagai sosok pengusaha yang sukses dan telah berhasil mengembangkan bisnisnya. Sejak 2012, Agung tercatat sebagai Direktur Utama PT Herba Penawar Alwahida Indonesia (HPAI), perusahaan bisnis jaringan halal di Indonesia yang fokus menyediakan produk-produk herbal. Sama seperti Syaikhu, Agung juga lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara dan berpengalaman menjadi auditor di BPKP.

Kedua kandidat ini, imbuh Purnomo, sangat mumpuni untuk membantu Anies mengurus Jakarta, seperti melanjutkan program OK OCE yang jadi andalan Sandiaga. Dalam sebuah diskusi di Jakarta bersama sejumlah kader muda PKS, November 2018, Syaikhu bilang, kehadirannya di Balaikota bukan untuk membuat program baru, melainkan ingin memperkuat program yang sudah ada, seperti OK OCE.

Syaikhu juga bakal mengurangi pengangguran di Ibu Kota. Ia sudah menyiapkan sistem antipengangguran bernama “Si Jagur”. Bila anak-anak muda di Jakarta tak ada yang menganggur, maka kreativitas akan tumbuh. “Ketika anak-anak muda sekarang pegang gadged yang canggih-canggih tetapi ketika diberikan modal digital marketing mereka bisa berjualan melalui gadged-nya,” begitu kata Syaikhu.

Ia secara tersirat juga menyatakan bakal mewujudkan mimpi Sandiaga soal pembangunan stadion sepakbola di Jakarta sebagai homebase Persija. Sebab selama ini The Jak memilih Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, sebagai homebase-nya. Sekadar diketahui, proses penyelesaian stadion itu dilakukan semasa Syaikhu menjadi Wakil Wali Kota Bekasi. Stadion tersebut diresmikan pada 2014 lalu. “Stadion yang terkenal itu Stadion Bekasi, he-he-he,” kata Syaikhu.

Bukan hanya Syaikhu yang yakin bisa mengawal Anies membangun Jakarta dengan sejumlah programnya. Agung dalam sejumlah kesempatan juga mengaku siap ‘mengawal’ Anies untuk memajukan Jakarta, terutama program OK OCE. Apalagi Agung merasa punya pengalaman di bidang bisnis, yakni perusahaan herbal yang didirikannya.

Diwawacarai kembali soal visi-misinya di Jakarta, Agung menolak karena memilih cooling down. Namun, pada November 2018 lalu, Agung mengatakan, tugas pertama seorang wagub nantinya membangun chemistry dengan Gubernur. Kedua, membangun komunikasi secara horizontal dengan DPRD maupun vertikal dengan pemerintah pusat. “Kalau masalah program-program, Pak Anies sudah luar biasa. Janji-janjinya juga sudah direalisasikan,” kata Agung.

Sekalipun keduanya siap, namun jalan Syaikhu dan Agung ke Balaikota masih cukup panjang. Sebab keduanya harus mendapat persetujuan dari Paripurna DPRD DKI Jakarta. Setelah pengajuan dua nama yang diusung PKS ke Anies , DPRD akan menyusun tata tertib, kemudian menyusun panitia pemilihan untuk mengagendakan paripurna.

“Harapan kita proses di parpurna berjalan lancar, mencapai kuorum mudah-mudahan anggota DPRD berjumlah 160 orang hadir semuanya,” ujar Syakir. Ia berharap proses penempatan wagub selesai secepatnya, sehingga sebelum Pilpres 2019, Jakarta sudah punya wagub.

Related posts